Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 12 Januari 2017

Unsur Unsur Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana unutuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya yang berupa potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan mengupayakan pengembangan potensi-potensi tersebut agar menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidup peserta didik. 
Pendidikan itu sangat diperlukan, oleh karena itu pendidikan tidak dapat terlepas begitu saja dari kehidupan manusia. Setiap proses pendidikan, tidak mungkin berjalan begitu saja tanpa ada unsur-unsur yang mendukung di dalamnya. Proses pendidikan ini pasti melibatkan banyak hal yang disebut unsur-unsur pendidikan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa tujuan dari unsur-unsur pendidikan?
2.      Apa itu peserta didik?
3.      Apa itu pendidik?
4.      Apa saja isi dari pendidikan?
5.      Bagaimanakah cara atau metode pendidikan?
6.      Apa saja alat pendidikan itu?

C.    TUJUAN
a.       Mengetahui apa tujuan dari unsur-unsur pendidikan.
b.      Mengetahui apa itu peserta didik.
c.       Mengetahui apa itu pendidik.
d.      Mengetahui apa saja isi dari pendidikan tersebut.
e.       Mengetahui bagaimana cara atau metode pendidikan.
f.       Mengetahui apa saja alat pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam Ensiklopedi Indonesia dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kebodohan menuju kecerahan pengetahuan. Marimba, seorang pakar filasfat pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau tuntutan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama.
Pendidikan merupakan suatu proses interaksi yang terjadi antara seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Dalam proses pendidikan tersebut ada beberapa masalah pokok atau unsur utama yang harus ada, yaitu anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, materi atau isi pendidikan, serta metode dan alat pendidikan.

B.     UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
1.      Tujuan Pendidikan
Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang dicapai dalam kegiatannya. Tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh anak didik  yang berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Nilai-nilai tujuan dalam pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Mengarahkan dan membimbing kegiatan pendidik dan peserta didik dalam proses pengajaran
b.      Memberikan motivasi kepada pendidik dan peserta didik
c.       Memberikan pedoman dan petunjuk kepada pendidik dalam rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi peserta didik
d.      Penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat peraga pendidikan yang akan digunakan
e.       Penting dalam menentukan alat/ teknik penilaian pendidik terhadap hasil beajar peserta didik.

Ada bermacam-macam tujuan pendidikan menurut M. J. Langeveld, yaitu:
a.       Tujuan Umum
Tujuan umum adalah merupakan keseluruhan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan. Bagi Langeveld tujuan umum atau tujuan akhir, akhirnya adalah kedewasaan, yang salah satu cirinya adalah tetap hidup dengan pribadi mandiri.
b.      Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah pengkhususan tujuan umum atas dasar berbagai hal. Misalnya usia, jenis kelamin, intelegensi, bakat, minat, lingkungan sosial budaya, tahap-tahap perkembangan, tuntutan persyaratan pekerjaan dan sebagainya.
c.       Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan yang hanya menyangkut sebagian aspek kehidupan manusia. Misalnya aspek psikologis, biologis, sosiologis saja. Salah satu aspek psikologis misalnya hanya mengembangkan emosi dan pikiran saja.
d.      Tujuan Sementara
Tujuan sementara adalah tujuan yang hanya dimaksudkan untuk sementara saja, sedangkan kalau tujuan sementara itu sudah tercapai maka ditinggalkan dan diganti dengan tujuan yang lain.
e.       Tujuan Intermedier
Tujuan intermedier yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang pokok.
f.       Tujuan Insidental
Tujuan insidental yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu.

Urutan hirarkhis tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari :
a.       Cita-cita nasional/tujuan nasional (Pembukaan UUD 1945)
b.      Tujuan Pembangunan Nasional (dalam Sistem Pendidikan Nasional),
c.       Tujuan Institusional (pada tiap tingkat pendidikan/sekolah),
d.      Tujuan kurikuler (Pada tiap-tiap bidang studi/mata pelajaran atau kuliah)
e.       Tujuan instruksional


2.      Peserta Didik
Peserta didik sangat menunjang dalam proses pendidikan. Dengan perkembangan konsep pendidikan,  peserta didik tidak hanya terbatas pada usia sekolah saja tetapi termasuk juga didalamnya orang dewasa. Sifat hakikat manusia dalam pendidikan adalah anak didik harus diakui sebagai makhluk individu yang dualitas, yaitu sosialitas dan moralitas. Manusia sebagai mahluk yang harus di didik dan mendidik.
Ciri-ciri peserta didik yang harus dipahami oleh pendidik adalah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan manusia yang unik
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
d. Individu yang mempunyai kemampuan untuk mandiri
Pendidikan berlangsung dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa, namun belum tentu setiap pergaulan demikian tergolong pendidikan. Agar pergaulan tersebut tergolong pendidikan, ada dua sifat yang harus dipenuhi, yaitu :
a.       Adanya pengaruh dari orang dewasa yang dilakukan secara sengaja terhadap anak didik atau orang yang dewasa.
b.      Pengaruh itu bertujuan agar anak atau orang yang belum dewasa mencapai kedewasaan.
Adapun yang harus dilakukan pendidik terhadap peserta didik yaitu:
a.       Mengenal peserta didik
Aspek dari pribadi peserta didik yang perlu dikenal, diantaranya adalah:
1)      Latar belakang masyarakat
2)      Latar belakang keluarga
3)      Tingkat inteligensi
4)      Hasil belajar
5)      Kesehatan badan
6)      Hubungan-hubungan antar pribadi
7)      Kebutuhan-kebutuhan emosional
8)      Sifat kepribadian
9)      Bermacam-macam minat belajar

b.      Cara dan alat untuk mengenal peserta didik
Untuk mengenal peserta didik, pendidik dapat menggunakan bermacam-macam alat.
1)      Percakapan-percakapan dan wawancara informal
2)      Observasi
3)      Angket
4)      Diskusi informal
5)      Tes
6)      Konferensi antara orang tua dan pendidik
Dan lain-lain

3.      Pendidik
Selain peserta didik sebagai penerima informasi, komponen pendidikan yang juga sangat berperan adalah pendidik sebagai penyampai infornasi. Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut yang termasuk kategori pendidik adalah sebagai berikut :
a.       Orang Dewasa
b.      Orang Tua
c.       Guru/Pendidik di Sekolah
d.      Pemimpin Masyarakat dan Pemimpin Keagamaan
Tanggung Jawab dan Peran Pendidik
a.       Pendidik harus membantu peserta didik belajar
Tanggung jawab pendidik yang terpenting ialah merencanakan dan membantu peserta didik  melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Pendidik harus membimbing peserta didik agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan perkembangan sikap yang serasi.
b.      Turut serta membina kurikulum sekolah
Pendidik merupakan seorang  yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
c.       Melakukan pembinaan terhadap diri peserta didik (kepribadian, watak dan jasmaniah)
Mengembangkan watak dan kepribadian peserta didik sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggungjawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai-nilai moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggung jawab pendidik agar aspek-aspek kepribadian ini dapat berkembang maka pendidik perlu menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami, menghayati situasi-situasi yang hidup dan nyata.
d.      Memberikan bimbingan kepada peserta didik
Bimbingan kepada peserta didik agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat diperlukan.
e.       Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
Pendidik bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik. Juga bertanggung jawab mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan kemajuan belajar serta melakukan diagnosis dengan cermat terhadap kesulitan dan kebutuhan peserta didik.
f.       Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
Dengan mengenal masyarakat, pendidik dapat mengenal peserta didik dan menyesuaikan pelajarannya secara efektif. Pendidik sebaiknya turut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam masyarakat.
g.      Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia
Pendidik bertanggung jawab untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
h.      Turut menyukseskan pembangunan
Pembangunan adalah cara yang paling tepat guna membawa masyarakat ke arah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Turut serta dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang sedang berlangsung di dalam masyarakat termasuk tanggung jawab pendidik yang efektif.


i.        Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional pendidik
Tanpa adanya kemampuan yang maksimal yang dimiliki oleh pendidik, maka sulit bagi pendidik tersebut mengemban dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya. Peningkatan kemampuan itu meliputi kemampuan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas di dalam sekolah dan kemampuan yang diperlukan untuk merealisasikan tanggung jawabnya di luar sekolah. Kemampuan itu harus dipupuk dalam diri pribadi pendidik sejak ia mengikuti pendidikan pendidik sampai ia bekerja.
Faktor Penentu Kewibawaan Pendidik
a.       kasih sayang pendidik terhadap anak didik atau orang yang belum dewasa,
b.      kepercayaan pendidik bahwa anak didiknya/ orang yang belum dewasa akan mampu mencapai kedewasaan.
c.       kedewasaan pendidik,
d.      Identifikasi terhadap anak didik
e.       tanggung jawab pendidikan

4.      Isi Pendidikan
Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/materi yang biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal. Macam-macam pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama, pendidikan social, pendidikan keterampilan, pendidikan jasmani dan lain-lain. Pendidik harus memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik.
Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan  pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang pendidik sesuai dengan profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang pendidik agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin keilmuan pendidik, tetapi dapat digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.
Bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses beajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
Isi pendidikan berbeda dengan isi pengajaran. Isi pendidikan berupa (1) nilai, (2) pengetahuan dan (3) ketrampilan. Sedangkan isi pengajaran adalah pengetahuan dan ketrampilan saja. Hal ini berkaitan dengan mendidik, yakni transfer nilai, pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik, dan jika mengajar berarti hanya transfer pengetahuan dan ketrampilan.
Nilai atau moral peserta didik sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah pendidikan. Tanpa adanya nilai atau moral yang ditanamkan dalam jiwa pendidikan atau peserta didik pada khususnya, maka rusaklah tujuan pendidikan tersebut.
5.      Metode Pendidikan
Metode pendidikan adalah cara untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran, metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, metode diskusi, metode eksperimen, yang dipadukan dengan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Dalam interaksi pendidikan tidak terlepas dari metode atau bagaimana pendidikan dilaksanakan. Terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam mendidik,yaitu :
a.       Metode Internal Materi
Metode yang cara penyampaian bahan materi pembelajaraan yang efektif agar cepat dipahami oleh peserta didik,yang ditekankan dalam metode ini adalah pemahaman materi pendidikan yang meliputi teks maupun non teks. Metode ini dibedakan menjadi :
1)      Metode Induktif
Metode ini bertujuan untuk membimbing peserta didik agar dapat mengetahui fakta fakta dan hokum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan / induksi (khusus ke umum).
2)      Metode Deduktif
Metode ini merupakan kebalikan dari metode induktif dimana menurut metode ini dari yang umum ke khusus. Jadi metode ini sangat cocok bila digunakan pada pengajaran sains dan pelajaran yang mengandung prinsip-prinsip,hukum dan fakta umum yang dibawahnya mengandung masalah cabang.

3)      Metode Dialog atau Diskusi
Berupa tanya jawab,hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami materi secara lebih mendalam.

b.      Metode Eksternal Materi
Pelaksanaan proses pendidikan tidak cukup pemahaman pada materi saja namun yang terpenting dari pelaksanaan pendidikan tersebut yaitu pendemonstrasian dan transformasi pada kehidupan riil. Metode ini dibedakan mejadi dua yaitu :
1)      Metode Teladan
Keteladanan merupakan hal utama dalam pendidikan karena mendidik bukan sebatas penyampaian materi melainkan membangun karakter dalam setiap jiwa peserta didik oleh karena itu pendidik memiliki tanggungjawaab terhadap peserta didik mengenai tingkah laku dan perbuatannya yang dapat dibuat contoh.
2)      Metode Cerita
Metode yang sangat efektif dan mempunyai daya tarik yang kuat sesuai dengan sifat alamiah manusia yang menyenangi cerita.
3)      Metode Pembiasaan
Menjadikan pembiasaan sebagai metode pendidikan,pembiasaan peserta didik tidak dituntut menguasai sebuah materi dan melaksanakannya, dalam pemahaman sangat mudah namun dalam pengamalan yang sulit untuk terealisasikan. Maka dari itu dibutuhkan sebuah proses dalam mencapainya yaitu sebuah pembiasaan.
Disamping macam-macam metode diatas, metode pendidikan juga dapat digolongkan menjadi 3 macam dilihat dari sudut pandang kewajiban dan kegunaannya bagi pendidik, yaitu:
a.       Metode Umum
Metode ini sudah dikenal dan dikuasai oleh semua pendidik melalui pengalaman dan sudah digunakan tanpa ada pendidikan khusus. Metode ini mencakup latihan dan meniru, yaitu, melatih anak didik menguasai tujuan tertentu dengan disertai peniruan. Dalam metode ini pendidik sudah menguasi materi yang akan disampaikan pada peserta didik dan sudah dipraktekkan sendiri. Metode ini digunakan dalam pendidikan di keluarga, lingkungan tetangga, dan juga disekolah dalam rangka pembentukan kebiasaan, pola tingkah laku, keterampilan, sikap, dan keyakinan.
b.      Metode yang secara Khusus Dipelajari oleh Pendidik
Pendidik harus mempunyai kematangan dalam metode-metode. Dia harus menguasai ilmu pengajaran untuk menguasai metode-metode mengajar seperti ceramah, diskusi, bermain peran dan sebagainya. Seorang pendidik tidak bisa menyalurkan materi pendidikan dengan baik tanpa menguasai metode-metode khusus, dan dia tidak akan bisa menguasai metode tersebut tanpa adanya spesialisasi sebuah disiplin ilmu.
c.       Metode yang Khusus Digunakan untuk Menilai Pelaksanaan Program Pendidikan
Umumnya metode ini disebut dengan metode penelitian pendidikan, jadi metode ini digunakan dalam rangka pengembangan dan kemajauan pendidikan, antara lain dari metode ini adalah survei, eksperimen yang menggunakan alat ukur seperti tes, wawancara, observasi, dan sebagainya.

6.      Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan oleh pendidik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. menurut M.J Langeveld ada 4 aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan alat pendidikan yang efektif beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a.       Kesesuaian dengan tujuan pendidikan yang hendak di capai
b.      Alat pendidikan yang tersedia yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat menggunakannya
c.       Pendidik yang akan menggunakannya
d.      Anak didik yang akan dikenai tindakan
Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, dengan adanya fasilitas-fasilitas pendidikan maka proses pendidikan akan berjalan dengan lancar sehingga  tujuan pendidikan akan mudah dicapai. Misalnya laboratorium  lengkap dengan alat-alat percobaannya, internet dll.
Penggunaan alat pendidikan itu bukan hanya soal teknis, melainkan mempunyai sangkut paut yang erat sekali dengan pribadi yang menggunakan alat tersebut. Pendidik yang menggunakan alat itu hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan tujuan yang terkandung dalam alat itu.
Alat pendidikan dibedakan atas sifat, yaitu :
a)      Preventif yaitu, bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki dalam proses pendidikan.  Misalnya larangan, pembatasan, dan peringatan
b)      Kuratif, yaitu bermaksud memperbaiki. Seperti ajakan, contoh, nasehat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan bahkan hukuman.


BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan meliputi : tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, metode pendidikan, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Keseluruhan komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

B.     SARAN
1.      Guru sebagai pendidik hendaknya dapat melaksanakan amanah dari orang tua atau masyarakat dengan baik dan professional.
2.      Orang tua hendaknya lebih memperhatikan pendidikan si anak sehingga orang tua dapat mengetahui perkembangan pendidikan si anak.
3.      Anak senagai peserta didik hendaknya lebih bersungguh  - sungguh dalam melaksanakan proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan akan mudah tercapai.
4.      Pemerintah hendaknya lebih meningkatkan dana untuk pendidikan, sehingga alat dan fasilitas pendidikan bisa memadai.




DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Nur Unbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Barnadib,Imam.1997. Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode.Yogyakarta : Andi offset.
Dimyati,dkk. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar