Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 15 Januari 2017

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Saat ini, kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan dunia ipteks telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Semua orang merasakan  banyak kemudahan yang dapat dinikmati akibat perkembangan teknologi.  Pencapaian ipteks yang sangat pesat, misalnya terjadi dibidang teknologi informasi dan komunikasi, mengakibatkan seakan-akan dunia ini tanpa mengenal batas.
Manusia dapat melakukan komunikasi dengan orang lain yang berada di kota atau negara lain dengan menggunakan telepon. Orang dapat melakukan perjalanan jauh dalam waktu singkat dengan alat transportasi seperti pesawat terbang. Manusia juga dapat mengerjakan sesuatu dengan ringan karena ditemukannya berbagai macam mesin yang meringankan pekerjaan manusia.
Namun disamping banyaknya manfaat yang telah diperoleh manusia, muncul dampak yang dapat merugikan manusia dan terjadi penyalahgunaan manfaat dan fungsi kemajuan teknologi bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan kemajuan sains, teknologi, dan seni secara baik harus diterapkan sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia ?
2.      Apakah dampak dari penyalahgunaan ipteks terhadap kehidupan manusia ?
3.      Apa saja problematika ipteks di Indonesia ?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui apa saja hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia.
2.      Mengetahui dampak penyalahgunaan ipteks terhadap kehidupan manusia.
3.      Mengetahui problematika ipteks di Indonesia.
4.      Memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)

BAB II
PEMBAHASAN



A.    HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA
1.    Hakikat dan Makna Sains
Sains dalam istilah Inggris berarti science berasal dari bahasa Latin yaitu scientia,yang berarti knowledge atau ilmu pengetahuan.  Ilmu sains adalah ilmu yang dapat diuji atau hasil pengamatan yang sesungguhnya, kebenarannya, dan dikembangkan secara bersistem berdasarkan kebenaran atau kenyataan. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua kehidupan manusia. Warga negara dan masyarakat sadar akan pentingnya sains di era masa kini. Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan.

2.    Hakikat dan Makna Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia,kata Yunani Kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah  technikos yang berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Pengertian teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat. Juga sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi bertujuan untuk memudahkan segala aktifitas yang berkaitan dengan efisien waktu dan tenaga.
Teknologi dibedakan menjadi tiga macam teknologi,yaitu:
a.    Teknologi modern, ciri-cirinya antara lain padat modal,mekanis elektrik, menggunakan bahan impor, berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain.
b.    Teknologi madya, ciri-cirinya antara lain padat karya, dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat, menggunakan alat setempat, berdasarkan alat penelitian.
c.    Teknologi tradisioanal,  ciri-cirinya antara lain bersifat padat karya (menyerap banyak tenaga kerja), menggunakan keterampilan setempat, menggunakan alat setempat,menggunakan bahan setempat dan berdasarkan kebiasaan dan pengamatan.

Contoh-contoh teknologi
a.     Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone, dan lain-lain.
b.    Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, televisi, dan lain-lain
c.     Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.

3.    Hakikat dan Makna Seni
Seni berasal dari kata bahasa latin, yaitu ars yang berarti kemahiran. Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan atau sentuhan manusia. Seni merupakan pengolahan budi manusia secara tekun untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan jasmani manusia. Seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk teknologi, didalamnya mendapat sentuhan keindahan dan estetika. Seni adalah nilai yang secara kreatif mendorong manusia ke arah pemenuhan martabat manusia sebagai manusia.
Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah hasil dari ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis, warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan imajinatif dari suatu kemahiran.
Macam-macam seni menurut Leo Toltoy:
a.    Seni halus
b.    Seni ukir
c.    Seni tembikar ( seramik)
d.   Seni logam
e.    Seni tekstil
f.     Seni pementasan
g.    Seni sastra
h.    Seni musik

B.     DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEKS PADA MANUSIA
Perkembangan ipteks yang semakin pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang-bidang berikut:
1.    Perubahan di bidang intelektual;masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
2.    Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3.    Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungan.
4.    Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.

Pada kenyataannya kebanyakan manusia merasa terpengaruh dengan semua fasilitas dan produk yang dihasilkan oleh ipteks sekarang ini.          Dampak langsung dari kemajuan ipteks adalah kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas. Ipteks memang diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai kemudahan dan meringankan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat melelahkan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin terpengaruh, karena mereka hampir tak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik, dan materialistik.
Sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.
1.      Dampak Positif Kemajuan Ipteks
a.    Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.
b.    Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c.    Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.

Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradaban manusia dan budaya terutama bagi generasi muda.
 Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan.

2.      Dampak Kemajuan Ipteks Dalam Bidang Sosial Budaya
Terdapat beberapa dampak dalam bidang sosial, antara lain:
a.    Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Kini semakin banyak wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.  Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b.    Meningkatnya rasa percaya diri.
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia menjadi fenomena menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri. Maka suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c.    Tekanan kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan.
Sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Pengaruh negatif kemajuan ipteks pada budaya :
a.    Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
b.    Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.

c.    Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat karena semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat. Seperti gotong royong dan tolong-menolong yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuk. Seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas, pergaulan dan seks bebas dan penyakit moral sampai tindak kejahatan.
d.   Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer.

3.      Dampak Ipteks terhadap Lingkungan
Pemanfaatan  sains, teknologi, dan seni sering menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan. Seperti:
a.    Menipisnya lapisan ozon
b.    Terjadi polusi udara, air dan tanah
Timbulnya pencemaran disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara lain:
1)   Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas, juga dalam bentuk kepulan asap dan kebisingan suara.
2)   Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
3)   Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari kendaraan bermotor tumpuhan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.
4)   Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang memberantas hama seperti insektisida, pertisida, herbisida, demikian pula dengan pupuk organik.

c.    Terjadi pemanasan global
d.   Rusaknya ekosistem laut
.
4.      Dampak Negatif Kemajuan Ipteks
a.    Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang Dunia II untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan perusakan. Pada waktu itu banyak korban berjatuhan. Radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang. Efek yang di timbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka akan menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibatkan kanker.

b.    Klonasi/Kloning
Kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi memungkinkan rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual dengan klonasi. Tujuan klonasi antara lain:
1)   Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
2)   Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
3)   Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
4)   Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
5)   Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan, misalnya tentang peran relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada genotipus manusia.
6)   Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama dengan ciri-ciri tertentu.

Banyak yang belum menyetujui dan banyak yang menentang akan adanya kloning tersebut. Pada segi agama pun sudah tentu bertentangan karena kita menantang akan kodrat kita sendiri. Bagaimanapun manusia sebagai makluk ciptaan-Nya tidak mampu menandingi Sang Penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan diktaktor, ia dapat berbuat sewenang-wenang yang merugikan spesies manusia dalam jangka panjang.

c.    Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Adanya efek rumah kaca ini menyebabkan sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya diam dan bersirkulasi di bumi, begitu seterusnya.


            Di satu sisi, ipteks secara positif telah dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
            Namun di sisi lain, penerapan  dan pemanfaatan ipteks telah membawa dampak negatif.  Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus penuh kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan ipteks. Yaitu sesuai dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.

C.    PROBLEMATIKA PEMANFAATAN IPTEKS DI INDONESIA
Ipteks dimanfaatkan oleh manusia untuk memudahkan pemenuhan kubutuhan hidup serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia., Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan sarana transportasi, manusia bisa bergerak dan melakukan mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang dicapai manusia melalui ipteks telah memberikan dampak positif dalam kehidupannya. Namun, pemanfaatan ipteks oleh manusia dapat berdampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup. Gejala negatif itu sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya, berlebihan dalam penggunanya, atau manusia tidak dapat mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri.

Masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia terkait dengan Pemanfaatan Ipteks
Sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009. Khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi. Antara lain sebagai berikut (RPJMN 2004-2009):
1.      Rendahnya kemampuan iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.
2.      Rendahnya kontribusi ipteks nasional di sektor produksi.
Hal ini ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas. Serta minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
3.      Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna.
Masalah ini dapat dilihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek.
4.      Lemahnya sinergi kebijakan Iptek. Sehingga kegiatan Iptek belum sanggup memberikan hasil yang memuaskan.
5.      Masih terbatasnya sumber daya iptek. Tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek.
6.      Belum berkembangnya budaya iptek di kalangan masyarakat.
Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat masih ke arah yang lebih suka sekedar memakai daripada menciptakan, lebih suka membeli daripada membuat , serta lebih suka menggunakan teknologi yang ada daripada belajar dan berkreasi.
7.      Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup.
Kemajuan iptek berakibat pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
8.      Masih lemahnya peran iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam. Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan bukti bahwa pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana. Kemampuan iptek nasional belum dapat memberiakan antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.

Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dalam bidang teknologi. Yang tersisa dari Indonesia mungkin adalah budaya dalam pengertian culture dan heritage. Indonesia mempunyai berbagai ragam budaya nusantara. Keanekaragaman budaya ini merupakan salah satu karakteristik unik yang mampu memberikan nilai tambah tinggi bagi produk yang akan menjadi implementasi budaya ini.
Dalam pengembangan ekonomi kreatif , diperlukan perpaduan unsur ide, seni, dan teknologi. Indonesia memiliki daya dukung yang sangat melimpah. Tidak semua manusia Indonesia adalah manusia pintar.  Namun, manusia Indonesia memiliki kreatifitas yang cukup seperti kita bisa lihat dari berbagai macam peninggalan yang kita miliki.
Masalahnya adalah bagaimana mengembangkan potensi ipteks kreatif yang dimiliki Indonesia. Satu hal yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana mengakomodasi pengembangan bidang ini di Indonesia sehingga mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi serta menjaga dan mengembangkan sumber ipteks kreatif ini.
Teknologi sebenarnya merupakan alat bantu kemampuan diri manusia yang saat ini telah menjadi sebuah kekuatan yang justru 'membelenggu' perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. perubahan budaya lokal dan sosial adalah akibat revolusi informasi sehingga masyarakat langsung terkena pengaruh budaya global.


BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Sains, teknologi, dan seni memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan  manusia. Pengaruh tersebut diantaranya:
1.       Pengaruh positif
a.       Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (dalam segala aspek kehidupan)
b.      Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia.
c.       Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat.
d.      Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2.      Pengaruh negatif
a.       Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda.
b.      Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul.
c.       Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan tanah.

Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni harus dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara menggabungkan antara ipteks dengan nilai-nilai keagamaan.

B.     SARAN
1.      Perkembangan teknologi harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai menjadikan  dan memaksa manusia pada kehidupan yang menyimpang.
2.      Sains dan teknologi harus memberikan pengaruh yang baik, jangan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi dan mengorbankan alam semesta.
3.      Perubahan gaya hidup yang ditiru dari budaya asing bisa membuat kebudayaan sendiri dilupakan. Maka dari itu kita harus melestarikan dan mencintai kebudayaan sendiri.
4.      Sebaiknya manusia tidak hanya mendalami pengetahuan tentang sains, teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius dan keagamaan untuk menghadapi pengaruh buruk dari sains, teknologi, dan seni.



DAFTAR PUSTAKA


Noor, H.M. Arifin. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bandung : Pustaka Setia.
Setiadi, Elly M. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Tumanggor, Rusmin. dkk. 2012. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Winarno. 2007. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Azidahida. 2012. Manusia Sains Teknologi dan Seni. Http://wordpress.com. Diakses pada tanggal 24 November 2016